Rabu, 14 November 2012

gerontik


I.                   Konsep Dasar
  1. Pengertian
Hipertensi dapat di tetapkan sebagai tingginya tekanan darah secara menetap dimana tekanan darah sistolik 140 mmhg dan tekanan diaspolik di atas 90 mmhg. Pada populasi lansia hipertensi di tetapkan sebagai tekanan sistolik di atas 160 mmhg atau takanan diastolik diatas 90 mmhg, (Bunner and Suddart 2000).
Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persiten dimana tekanan sistolik di atas 140 mmhg dan diastoliknya diatas 90 mmhg. Pada populasi lansia hipertensi di definisikan sebagai tanaman sistolik 160 mmhg dan diastolik 90 mmhg. (Smaltzer, 2001).
Hipertensi : merpakan tekanan darah sama dengan atau di atas 160 / 95 mmhg di nyatakan sebagai hepertensi. (WHO, 1978)

  1. Etiologi
Penyebab terjadinya hipertensi.
  1. Stress
  2. Kegemukan
  3. Faktor dari lingkungan
  4. Herideter
  5. Merokok
  6. Mengkonsumsi Alkohol

Berdasarkan penyebab hipertensi dapat di bagi 2 (dua) golongan :
  1. Hipertensi esensial / hipertensi primer yang dapat di ketahui penyebabnya di sebut juga hipertensi idiapath top 95% kasus.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seperti:
-          Genetik
-          Lingkungan
-          Faktor-faktor yang meningkat resiko seperti merekok, minum alkohol.

  1. Hipertensi renal / Hipertensi sekunder terdapat 5% kasus penyebab spesifikasinya seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal hipertensi vaskuler renal hipertensi berhubungan dengan kehamilan.

  1. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontruksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vaso motor pada medula di otak. Dari pusat vaso motor ini di mulai dari saraf simpatik yang berlanjut kebawah ke korva sprinalis dan keluar dari kolumna medula spernalis ganglia simpatis di thorax dan abdomen. Rangsangan pusat vaso motor di hatarkan dalam bentuk impuls yang bergerak kewabah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis.
Faktor kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriasi yang dapat menyebabkan vasokontriusi pembuluh darah akibat aliran darah keginjal menjadi berkurang / menurut dan akibat di ubah menjadi Angiotensi I yang kemudian di ubah menjadi Angiotensi II yang merupakan faktor kontriktor yang kuat yang merangsang sekresi Aldosteron oleh kortek Adrenal di mana hormon aldesteron ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal dan dapat meningkatkan volume cairan intravaskuler yang menyebabkan hipertensi (Smitler dan Bane 2002).

  1. Manisfestasi klinik
-          Sakit kepala
-          Pusing
-          Lemas
-          Sesak nafas
-          Kelelahan
-          Marah-marah
-          Masa berat di tengkuk
-          Suka tidur
-          Mata berkunang-kunang
(Arief Mansjoen, 2001)

  1. Komplikasi
-          Penyakit ginjal gagal ginjal
-          Penyakit gangguan pada mata
-          Otak : strokk / pendarahan di atas
-          Penyakit jantung (gagal jantong)


ANALISA DATA KEPERAWATAN GERONTIK
No
Data
Etiologi
Masaalah
1.











2.






3.
DS. Pasien mengatakan
-          Nyeri di kepala
-          Mata berkunang-kunang
-          Sakit ditengkuk
-          Pening

DO. -  Pemeriksaan TTU
           TD. 160 / 90 mmhg
           RR. 28 x / i
           N. 84 x / i
           Skala nyeri 3

DS. Tidak ada nafsu makan

DO. - Pasien makan
          1x1 tapi dalam keadaan
          sadikit / porsi.
       -  lemah

DO - k/u lemah
-    Kurang mengkonsumsi air putih.
-    Mengkonsumsi obat
Peningkatan tekanan vaskuler serebral









Intake yang tidak adekuat





Penggunaan diuretik
Gangguan rasa nyaman nyeri










Penimbangan pola nutrisi





Resiko tinggi kekurangan volume cairan





PERIORITAS DIAGNOSA

1.      Gangguan Rasa Nyaman (nyeri) B/d peningkatan tekanan vasculer serebral.
DS.   Pasien mengatakan
-          Nyeri di kepala
-          Sakit di tengkuk
-          Pening
-          Mata berkunang-kunang

DO.  TTU
TD. 160/90 mmhg
RN 28 x / i
N. 80 x / i
k/u lemah

2.      Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat
DS. Tidak ada nafsu makan
DO. - Pasien makan 3x1 dalam porsi sedikit
        - k/u lemah

3.      Resiko tinggi kekurangan volume cairan B/d pengunaan Diuratik




RENCANA  ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
TUJUAN
KRITERIA HASIL
TINDAKAN KEPERAWATAN
RASIONAL
PARAF
Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan tekanan vasculer serebral














Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat















Resiko tinggi kekurangan volume cairan B/d penggunaan diuratik.
Pasien dapat merasakan nyaman pada tubuhnya dan pasien dapat mengatasi nyeri di saat hal tersebut terjadi.






Pemunuhan nutrisi dapat terpenuhi














Pemunuhan cairan dalam tubuh terpenuhi.
-     Nyeri hilang
-     Klien mampu melakukan relaksasi
-           Relaks
-     Pusing
   Hilang










- Nafsu makan bertambah.
- Keadaan porsi makanan dapat di habiskan.











-    Tidak terjadinya penurunan berat badan
-    Membran da mukosa kulit lembab
1.      Lakukan/kaji tingkat nyeri.


2.      Ajarkan tehnik relaksasi




3.      Anjur pasien tirah baring



4.      Anjurkan pasien berobat ke dokter.

1.      Anjurkan pasien melakukan sesering walau sedikit.


2.      Anjurkan pasien makan makanan yang tidak tinggi nilai lemak.

3.      Anjurkan pasien makan makanan yang bervariasi.



1.      Kaji intake cairan.




2.      Kaji adanya dehidrasi.




3.      Kaji pengobatan yang di berikan dan efek pada intake dan output (pemberian obat-obatan oleh dokter).
1.      Tingkat/ keadaan nyeri dapat di ketahui.
2.      Dengan tehnik relaksasi keadaan nyeri dapat berkurang
3.      Dengan keadaan tirah baring proses nyeri dapat berkurang
4.      Agar proses    pengobatan tercapai

1.      Dengan keadaan sesering mungkin akan memenuhi kebutuhan.
2.      Agar tidak terjadi tekanan / hipertensi

3.      Untuk mencapai tingkatan kebutuhan tubuh.

1.      Untuk dapat mempertahankan keseimbangan cairan dengan normal
2.      lanjut usia khususnya rentan tahun ketidak seimbagan cairan.
3.      diuretik dapat meningkatkan eliminasi,retensi urine hasil dari histamin



CATATAN KEPERAWATAN
TANGGAL
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON KLIEN
TANDA TANGAN
10 april2012
Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral





Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat







Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan B/d penggunaan diuretik
1.      Mengkaji tingkat nyeri pada pasien.
2.      Menganjurkan tehnik relaksasi
3.      Menganjurkan pasien tirah baring
4.      Menganjurkan pasien berobat ke rumah sakit
5.       

1.      Menganjurkan pasien makan sesering mungkin kalau dalam keadaan sedikit demi sedikit.
2.      Menganjurkan pasien tidak mengkonsumsi/makan makanan yang tinggi lemak dan lain-lain.
3.      Menganjurkan pasien makan-makanan yang bervariasi

1.      Menkaji tingkat intake cairan
2.      Mengkaji adanya dehidrasi
3.      Mengkaji pengobatan yang di berikan dan efeknya.






CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL/ JAM
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
S O A P
TANDA TANGAN
1 6 april 2012

   09.30





































17 april 2012


   10.00




































18 april 2012

  11.10



































19 april 2012





































20 april 2012




























21 april 2012






















22 april 2012













23 april 2012
Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral











Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat










Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan B/d penggunaan diuretik









Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral











Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat










Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan B/d penggunaan diuretik









Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral










Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat












Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan B/d penggunaan diuretik






Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral










Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat














Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan B/d penggunaan diuretik




Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral










Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat













Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral










Perubahan pola nutrisi B/d intake yang tidak adekuat







Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral











Gangguan rasa nyaman (nyeri) B/d peningkatan vaskuler selebral


S : Pasien mengatakan pusing,sakit
     di tengkuk dan juga mata nya  
     berkunang-kunang .
O : TD .160/140 mmhg
      RR . 28 x /i
      N   . 82 x /i
      Skala nyeri . 2-3
A : Masalah Nyeri Belum teratasi
P  :1.Penkes Hipertensi
     2.Kaji tingkat nyeri pada pasien
     3.Anjurkan tehnik relaksasi
     4.Anjurkan pasien tirah baring
     5.Anjurkan pasien Berobat ke
        Rumah sakit  

S : Pasien mengatakan tidak nafsu 
     Makan
O : K/U lemah
A : Masalah Nutrisi Belum teratasi
P  :1.Anjurkan Pasien makan sese-
         ring walau sedikit
     2.Anjurkan pasien makan ma-
        Kanan yang tidak tinngi
        lemak
3.Anjurkan pasien makan 
   Makanan yang beravariasi 


S :
O:- kurang mengkonsumsi air
       putih
    - Torgor jelek
A : Masalah belum teratasi
P : 1. Kaji tingkat cairan
     2. Kaji adakah dehidrasi
     3. Kaji pengobatan yang di
         Berikan dan efek nya




S : Pasien mengatakan mata nya   
     Masih berkunang-kunang ,sakit
     Di tengkuk
O : TD .160/120 mmhg
      RR . 28 x /i
      N   . 86 x /i
      Skala nyeri . 2-3
A : Masalah Nyeri Belum teratasi
P  :1.Penkes Hipertensi
     2.Kaji tingkat nyeri pada pasien
     3.Anjurkan tehnik relaksasi
     4.Anjurkan pasien tirah baring
     5.Anjurkan pasien Berobat ke
        Rumah sakit  

S : Pasien mengatakan sudah sedi-
     Nafsu makan
O : K/U membaik
A : Masalah Nutrisi teratasi
      Sebagian
P  :1.Anjurkan Pasien makan sese-
         ring walau sedikit
     2.Anjurkan pasien makan ma-
        Kanan yang tidak tinngi
        lemak
3.Anjurkan pasien makan 
   Makanan yang beravariasi 

S :
O:- kurang mengkonsumsi air
       putih
    - Torgor jelek
A : Masalah belum teratasi
P : 1. Kaji tingkat cairan output  
         / input
     2. Kaji adakah dehidrasi
     3. Kaji pengobatan / obat
         Yang di konsumsi
     4.kaji efek dari obat   


S : Pasien mengatakan masih sakit
     Di tengkuk
O : TD .160/130 mmhg
      RR . 28 x /i
      N   . 86 x /i
      Skala nyeri .2 - 3
A :Masalah Nyeri belum teratasi
P  :1.Penkes Hipertensi
     2.Kaji tingkat nyeri pada pasien
     3.Anjurkan tehnik relaksasi
     4.Anjurkan pasien tirah baring
     5.Anjurkan pasien Berobat ke
        Rumah sakit  

S : Pasien mengatakan Nafsu ma
     Kan masih seperti kemaren
O : K/U membaik
A : Masalah Nutrisi teratasi
      Sebagian
P  :1.Anjurkan Pasien makan sese-
         ring walau sedikit
     2.Anjurkan pasien makan ma-
        Kanan yang tidak tinngi
        lemak
3.Anjurkan pasien makan 
   Makanan yang beravariasi 
4.Anjurkan pasien makan buah
    buahan

S : Menkonsumsi air putih
O:- rileks
    - mukosa lembab
A : Masalah teratasi sebagian
P : 1. Kaji tingkat cairan output  
         / input
     2. Kaji adakah dehidrasi
     3. Kaji pengobatan / obat
         Yang di konsumsi
     4.kaji efek dari obat   
S : Pasien mengatakan sakit
     Di tengkuk berkurang
O : TD .140/100 mmhg
      RR . 28 x /i
      N   . 86 x /i
      Skala nyeri .1-2
A :Masalah Nyeri teratasi sebagian
P  :1.Penkes Hipertensi
     2.Kaji tingkat nyeri pada pasien
     3.Anjurkan tehnik relaksasi
     4.Anjurkan pasien tirah baring
     5.Anjurkan pasien Berobat ke
        Rumah sakit  

S : Pasien mengatakan Nafsu ma
    Kan masih juga seperti kemaren
O : K/U baik
A : Masalah Nutrisi teratasi
      Sebagian
P  :1.Anjurkan Pasien makan sese-
         ring walau sedikit
     2.Anjurkan pasien makan ma-
        Kanan yang tidak tinngi
        lemak
3.Anjurkan pasien makan 
   Makanan yang beravariasi 
4.Anjurkan pasien makan buah
    buahan



S : Pasien mengatakan banyak
     Mengkonsumsi air
O:- rileks
    - mukosa lembab
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan.


S : Pasien mengatakan sakit
     Di tengkuk berkurang,pusing
O : TD .150/130 mmhg
      RR . 28 x /i
      N   . 84 x /i
      Skala nyeri .1-2
A :Masalah Nyeri teratasi sebagian
P  :1.Penkes Hipertensi
     2.Kaji tingkat nyeri pada pasien
     3.Anjurkan tehnik relaksasi
     4.Anjurkan pasien tirah baring
     5.Anjurkan pasien Berobat ke
        Rumah sakit  

S : Pasien mengatakan Nafsu ma
     Kan sudah banyak muncul
O : K/U baik
      - 1/2 porsi dapat di habiskan
A : Masalah Nutrisi teratasi
      Sebagian
P  :1.Anjurkan Pasien makan sese-
         ring walau sedikit
     2.Anjurkan pasien makan ma-
        Kanan yang tidak tinngi
        lemak
3.Anjurkan pasien makan 
   Makanan yang beravariasi 
4.Anjurkan pasien makan buah
    buahan

S : Pasien mengatakan sakit
     Di tengkuk berkurang,pusing
O : TD .170/140 mmhg
      RR . 28 x /i
      N   . 86 x /i
      Skala nyeri .2-3
A :Masalah Nyeri muncul kembali
P  :1.Penkes Hipertensi
     2.Kaji tingkat nyeri pada pasien
     3.Anjurkan tehnik relaksasi
     4.Anjurkan pasien tirah baring
     5.Anjurkan pasien Berobat ke
        Rumah sakit  

S : Pasien mengatakan Sudah
     Nafsu makan
O : -K/U baik
      -porsi dapat di habiskan
A : Masalah Nutrisi teratasi

P  : Intervensi di pertahankan dan
       Di hentikan.


S : Pasien mengatakan masihsakit
     Di tengkuk ,pusing berkurang
O : TD .160/140 mmhg
      RR . 28 x /i
      N   . 82 x /i
      Skala nyeri .1-2
A :Masalah Nyeri teratasi sebagian
P  :1.Penkes Hipertensi
     2.Kaji tingkat nyeri pada pasien
     3.Anjurkan tehnik relaksasi
     4.Anjurkan pasien tirah baring
     5.Anjurkan pasien Berobat ke
        Rumah sakit  


S : Pasien mengatakan masihsakit
     Di tengkuk ,pusing berkurang
O : TD .150/120 mmhg
      RR . 28 x /i
      N   . 88 x /i
      Skala nyeri .1-2
A :Masalah Nyeri teratasi sebagian
P  : Intervensi di hentikan

Note : PBL SELESAI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar